Tape Singkong
Tape Singkong Empuk & Manis
Faktor dan Proses Fermentasi Tape Singkong
1. Penjemuran dan Suhu Hangat
- Penjemuran meningkatkan aktivitas enzim, terutama amilase, yang mengubah pati menjadi gula.
- Kadar air berkurang karena penguapan, menghasilkan rasa manis yang lebih terkonsentrasi.
- Tape yang dijemur cenderung lebih manis karena fermentasi berlangsung lebih optimal pada suhu hangat.
2. Penyimpanan di Kulkas
- Fermentasi melambat karena suhu rendah dan kelembapan tetap terjaga.
- Produksi gula berkurang, membuat tape kurang manis dibandingkan yang dijemur.
3. Oksigen dalam Fermentasi
- Oksigen diperlukan untuk fermentasi yang efektif. Kekurangan oksigen (anaerobik) menyebabkan produksi asam, sehingga tape terasa lebih kecut.
- Pada tahap awal fermentasi, tape menjadi lembek karena enzim mulai memecah pati.
- Gula baru terbentuk secara signifikan setelah fermentasi berlangsung lebih lama, terutama pada suhu hangat (25–30°C).
- Penjemuran pada suhu sekitar 35–40°C mempercepat fermentasi dan meningkatkan rasa manis tape.
- Suhu Optimal (25–30°C): Fermentasi berjalan stabil dengan aktivitas ragi yang baik.
- Suhu Lebih Tinggi (35–40°C): Fermentasi lebih cepat dengan risiko ragi melemah jika suhu melebihi 40°C.
- Suhu Rendah (<10°C): Ragi tidak aktif dan fermentasi terhenti.
1. Enzim:
- Amilase: Memecah pati menjadi gula sederhana seperti glukosa.
- Glukoamilase: Mempercepat pembentukan glukosa dari rantai pati.
- Invertase: Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Protease: Memecah protein menjadi asam amino untuk meningkatkan aroma.
- Lipase: Berperan dalam pembentukan aroma dengan memecah lemak.
2. Mikroorganisme:
- Yeast (Ragi Khamir): Mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.
- Bakteri Asam Laktat: Menghasilkan asam laktat, memberikan keseimbangan rasa.
3. Asam dan Vitamin:
- Fermentasi menghasilkan asam laktat, asetat, dan sitrat, serta vitamin B kompleks.
1. Pati Tinggi dan Gelatinisasi:
- Pati menyerap air dan mengembang saat dipanaskan, membuat tekstur lebih empuk.
- Gelatinisasi terjadi ketika pati menyerap air dan mengembang sempurna.
2. Kehilangan Kadar Air:
- Saat merekah, singkong kehilangan air berlebih, membuat bagian luar lebih kering dan bagian dalam tetap lembut.
1. Rebusan:
- Air panas langsung meresap ke seluruh bagian singkong, menghasilkan tekstur lembut secara merata.
- Warna singkong lebih seragam karena gelatinisasi terjadi menyeluruh.
2. Pengukusan:
- Panas menyebar dari luar ke dalam, membuat bagian luar lebih cepat matang.
- Bagian dalam mungkin sedikit lebih keras atau putih karena panas tidak merata.
- Perebusan memungkinkan air panas meresap lebih cepat, mempercepat gelatinisasi dan membuat singkong lebih empuk.
- Air mendistribusikan panas secara merata, memastikan seluruh pati mengembang seragam.
- Atur oven pada 35–40°C untuk menjaga fermentasi tetap berjalan tanpa merusak ragi.
- Jika oven tidak memiliki pengaturan suhu rendah, matikan oven setelah beberapa saat agar suhu stabil.
- 4–6 jam umumnya cukup untuk mendapatkan rasa manis dan tekstur lembut.
- Periksa tape setiap 1–2 jam untuk menghindari fermentasi berlebihan atau suhu terlalu tinggi.
Komentar
Posting Komentar
Kami berhak untuk menghapus komentar yang tidak sesuai dengan kebijakan komentar kami