Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Kepiting Soka: Kepiting Cangkang Lunak

Budidaya Kepiting Soka (Soft-shell Crab) dalam 15-25 Hari Kepiting Soka (Cangkang Lunak) Budidaya Kepiting Soka dalam 15-25-40 Hari Kepiting soka adalah kepiting yang baru saja berganti kulit (molting). Pada fase ini, kulitnya masih lunak sehingga dapat dimakan secara utuh, termasuk kaki-kakinya. Salah satu metode yang digunakan untuk mempercepat proses molting adalah dengan memotong kaki kepiting. Metode ini didasarkan pada fakta bahwa kepiting yang kehilangan kaki cenderung lebih cepat mengalami molting untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang. Alasan di balik pemotongan kaki adalah untuk memicu molting lebih cepat dan, dalam konteks komersial, mempercepat waktu panen kepiting soka. Kepiting dapat menumbuhkan kembali kakinya pada siklus molting berikutnya. Selain itu, kepiting adalah hewan nokturnal yang lebih aktif di malam hari dan mampu bertahan tanpa makan selama 4-5 hari. Proses penggemukan kepiting

Metode Memasak: lambat (slow cooking)

Sifat dan Efek: Perbedaan dan Hubungan

Perbedaan dan Hubungan Sifat dan Efek dalam Senyawa Kimia Perbedaan dan Hubungan Antara Sifat dan Efek Dalam bidang kimia dan farmakologi, sering kali mendengar istilah "sifat" dan "efek" ketika membahas senyawa-senyawa tertentu. Memahami perbedaan dan hubungan antara kedua istilah ini sangat penting untuk menghargai bagaimana senyawa kimia berinteraksi dengan sistem biologis dan mempengaruhi kesehatan manusia. Perbedaan Antara Sifat dan Efek Sifat mengacu pada karakteristik atau ciri bawaan yang dimiliki oleh suatu zat atau objek. Ini adalah aspek intrinsik atau kualitas dasar dari suatu zat. Sebagai contoh, sifat-sifat yang dimiliki oleh alkaloid bisa meliputi sifat farmakologis, neuroprotektif, atau antiinflamasi. Sifat ini lebih bersifat statis dan deskriptif. Efek mengacu pada hasil atau konsekuensi yang terjadi karena su

Cara Membuat Biogas dari Kotoran Ternak

Kotoran Ternak dan Non-Ternak untuk Biogas & Cara Membuat Biogas Kotoran Ternak dan Non-Kotoran Ternak yang Bisa Digunakan untuk Membuat Biogas Jenis Kotoran Ternak yang Bisa Digunakan untuk Membuat Biogas Kotoran ternak yang paling umum digunakan untuk produksi biogas meliputi: Kotoran Sapi: Kaya akan bahan organik, mudah didapat, dan sering digunakan dalam produksi biogas. Kotoran Babi: Kandungan air yang tinggi membuatnya ideal untuk fermentasi anaerobik. Kotoran Ayam: Dapat digunakan, tetapi perlu dicampur dengan bahan lain karena kandungan nitrogen yang tinggi. Kotoran Kambing/Domba: Bisa digunakan dalam skala lebih kecil, tergantung pada ketersediaan. Bahan Non-Kotoran Ternak untuk Biogas Selain kotoran ternak, bahan-bahan organik berikut juga bisa digunakan untuk membuat biogas: