Awan di Sore Hari

Hari itu, langit senja dipenuhi oleh gumpalan awan berwarna jingga dan merah muda. Di balik jendela kamar, Maya duduk dengan buku di pangkuan, mencoba menangkap keindahan langit yang selalu membuatnya terpesona. Di sudut kota kecil tempat tinggalnya, kehidupan berjalan seperti biasa.

Maya adalah gadis berusia 16 tahun yang selalu memiliki imajinasi tinggi. Meski hidup di kota kecil yang sepi, namun bagi Maya, dunianya begitu luas dan penuh warna. Setiap hari, ia melihat langit sebagai jendela ke dunia di luar sana yang mungkin belum pernah dia jelajahi.

Suatu sore, ketika langit mulai gelap, Maya merasa ada sesuatu yang berbeda. Ia melihat seorang pemuda berjalan di seberang jalan, membawa payung berwarna biru cerah. Wajahnya yang ramah dan senyuman hangat membuat Maya penasaran. Pemuda itu menghampiri dan bertanya, "Maaf, bolehkah saya berteduh sebentar? Hujan akan segera turun."

Maya mengangguk, memberi izin tanpa ragu. Pemuda itu duduk di sampingnya, sambil terus memandang langit yang mulai ditutupi oleh awan hitam. Mereka pun mulai berbicara, berbagi cerita tentang hidup mereka masing-masing. Maya merasa ajaib bagaimana percakapan itu mengubah persepsinya tentang kota kecilnya.

Pemuda itu, bernama Arga, bercerita tentang petualangannya keliling dunia. Ia telah melihat tempat-tempat indah dan bertemu dengan berbagai macam orang. Meski hidup sederhana, Maya merasa kagum dan terinspirasi oleh cerita Arga. Ia menyadari bahwa keajaiban bisa ditemukan di mana saja, bahkan di kota kecil tempatnya tinggal.

Saat hujan mulai turun, Maya dan Arga berlindung di bawah payung biru itu. Mereka tertawa, bercanda, dan merasakan kehangatan persahabatan di tengah hujan yang turun deras. Pada akhirnya, Arga pun berpamitan, meninggalkan Maya dengan kenangan indah sore itu.

Maya duduk di kamarnya lagi, tetapi kali ini buku di pangkuannya terbuka tanpa terbaca. Pikirannya melayang ke langit senja tadi, ke payung biru, dan ke cerita Arga. Ia menyadari bahwa meski terkadang kita merasa hidup kita biasa-biasa saja, namun di setiap sudut kota kecil, di antara gumpalan awan senja, mungkin tersembunyi keajaiban yang bisa mengubah hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih 141 Bahasa Resmi Negara di Dunia

Jenis Marketing