Rahasia Perlindungan Listrik: Memahami Thermofuse dan Cara Memasangnya dengan Benar untuk Mencegah Overheating dan Bahaya Kebakaran
Thermofuse yang juga dikenal sebagai pelindung suhu,
dirancang sebagai perangkat keamanan untuk melindungi peralatan atau sistem
dari suhu berlebihan, mencegah overheating yang dapat menyebabkan kerusakan
atau bahkan kebakaran. Beberapa termofuse memiliki tanda kutub berupa warna
kontras, menunjukkan arah aliran arus listrik dari sumber daya PLN menuju
peralatan listrik.
Saat mengganti atau memasang kembali termofuse, sangat
penting untuk memperhatikan petunjuk pemasangan dari spesifikasi perangkat atau
manual pengguna. Keberhasilan perlindungan termal tergantung pada pemasangan
yang benar agar termofuse dapat mendeteksi suhu efektif dan melindungi
perangkat dari overheating. Jika ragu, disarankan untuk merujuk pada petunjuk
pengguna atau berkonsultasi dengan profesional terkait.
Cara kerja termofuse didasarkan pada sifat material yang
mengalami perubahan struktural atau sifat konduktifnya ketika terpapar suhu
tinggi. Saat suhu mencapai atau melebihi batas yang ditentukan, termofuse
merespon dengan mengubah struktur atau mengaktifkan mekanisme tertentu,
memutuskan aliran daya ke perangkat yang dilindungi.
Thermofuse bersifat satu kali pakai (non-resettable),
sehingga setelah dipicu, perangkat harus diganti untuk memastikan perlindungan
termal yang efektif. Ini menjadikan thermofuse komponen krusial dalam menjaga
keamanan dan kinerja perangkat elektronik dan listrik.
Thermofuse dibedakan dalam dua bentuk utama, yaitu aksial dan
radial. Tipe Aksial dipasang langsung pada perangkat kecil seperti setrika atau
kipas, sedangkan Tipe Radial digunakan pada perangkat dengan daya lebih besar
seperti motor elektrik atau lampu. Keduanya bekerja dengan cara memutuskan
sirkuit listrik saat suhu mencapai batas tertentu, mencegah overheating dan
potensi kerusakan atau risiko kebakaran.
Klasifikasi Tipe Aksial dan Tipe Radial didasarkan pada
bentuk fisik mereka, bukan jenis material pembuatannya. Meskipun keduanya dapat
menggunakan Paduan atau Organik tergantung pada material konstruksinya. Sebagai
contoh, Tipe Aksial memiliki bentuk tabung simetris, sementara Tipe Radial
memiliki bentuk simetris terhadap dua kakinya yang dapat berupa bentuk balok
atau bentuk kancing.
[20231227-id01/01]
Komentar
Posting Komentar
Kami berhak untuk menghapus komentar yang tidak sesuai dengan kebijakan komentar kami